Kutatap langit nan muram
yang terlukis dengan kapas-kapas hitam
Kusambut butir-butir gerimis
dengan kesenduan bahasa tangis
dan hati yang terasa miris
Aku merasa sangat lelah
Karena kisah di hati tak sepenuhnya dapat tercurah
Di tengah rinai hujan yang kian berderai pilu
ditemani angin dingin yang menderu
Terdengar suara gemuruh
yang membuat perasaan semakin keruh
Hati diselimuti oleh kegelapan
Lentera jiwa seakan padam
Di sini hanya terselip kehampaan
Terlintas di dalam pikiran
mengapa kenyataan begitu kejam
Ada kehancuran ada pula rasa kehilangan
Jika kalian masih berdiri di sini
mungkin kalian bisa mengerti
Begitu banyak air mata yang tergenang
Begitu perih luka yang menghantam
Sendiri kuberjalan
dengan kegundahan yang tersimpan
Tak ingin diriku tersesat tanpa tujuan
di dalam lingkaran ketidakpastian
Kini hanya Tuhan tempatku bersandar
Kutau ini perjalanan yang harus kutempuh dengan tegar
Pastilah dibaliknya tersirat sebuah makna
Tentang pesan untukku yang telah dituliskan oleh-Nya
Aku percaya dan tak akan ragu
Bahwa mendung akan tersapu
Tirai kepahitan akan tersingkap dari dalam kalbu
Akan terbentang lukisan pita warna-warni
Menghias kebahagiaan pada langit hati
Membiaskan kedamaian pada taman sanubari
Sehingga dapat kurajut sejuta asa dan harapan baru
Untuk tetap melangkah maju
dengan gairah yang menggebu
Di hati telah kutanamkan kepercayaan
Hari esok akan kujelang dengan senyuman
karya: Fajrina Nur Islami
***
*Puisi ini kubuat saat aku kelas 3 SMA dulu, pada tanggal 8 November 2011, dalam rangka mengerjakan tugas dari guru Bahasa Indonesia ku. Puisi ini adalah ungkapan dari hatiku atas peristiwa-peristiwa sedih yang telah menyapa hidupku di pertengahan tahun 2011. Peristiwa yang mengubah kehidupanku. Dari hal itu lah aku menjadi lebih mengerti tentang arti hidup & belajar menerima dengan keikhlasan skenario hidup yang telah ditentukan Allah. Insya Allah ada hikmah di balik segala yang terjadi..